AGEN POKER QQ
Milepoker
CUCUPOKER

BERPACU DALAM NAFSU

BERITASEX-Tidak lama setelah itu kala Pak Reza lagi keras kerasnya menyodokku, kembali saya terbuat iri pada Lisa dikala Pak Edwin serta.

Andi bertukar tempat, Lisa telah menemukan kocokan Andi buat kedua kalinya, kepalanya mendongak serta badannya menggeliat kala Andi memasukkan kembali penisnya tetapi tidak lama sehabis itu ia telah mulai mengulum penis Pak Edwin. Pak Reza kembali meremas remas buah dada Lisa sembari mengocokku tetapi Andi tidak ingin melaksanakan perihal itu padaku, ia senantiasa sungguh- sungguh mengocok Lisa hingga kesekian kali ia menggeliat kala Andi mengocoknya dengan keras.“ Lisa telah memperoleh 3 penis, di mulut ataupun Miss V, tetapi saya baru 2, itupun kurang memuaskanku” teriak batinku.

Kupandangi wajah Andi kala mengocok Lisa begitu ganteng serta cool, expresinya tidak berganti semacam biasa saja kecuali keringatnya yang menetes membasahi badannya yang atletis itu sehingga kian sexy. Belum sekalipun Andi menyentuhku, entah ia ingin menghukumku ataupun sebab segan, saya tidak ketahui.

Kuhibur diriku dengan berkonsentrasi pada kocokan Pak Reza, saya tidak ingin tersiksa sangat lama mengharapkan Andi, hingga kugerakkan pinggangku mengimbangi Pak Reza serta hasilnya sangat luar biasa, ia bergerak terus menjadi liar serta kesimpulannya tidak dapat bertahan lama, hingga menyemprotlah spermanya ke vaginaku dengan kencangnya, kurasakan denyutan yang keras dari penisnya di dalam vaginaku seolah menghantam bilik rahimku. Bertepatan dengan semprotan Pak Reza, nyatanya Pak Edwinpun menyemprotkan spermanya di muka Lisa, mani itu menyemprot kemana mana baik di mulut, wajah serta sebagian ke rambutnya.


Pak Reza menarik penisnya yang telah lemas demikian juga dengan Pak Edwin, saya belum menggapai orgasme, cuma satu penis yang masih berdiri ialah Andi, kesimpulannya saya wajib mengalahkan gengsiku yang dari tadi mencegahku.

Kuhampiri Andi yang lagi menyocok Lisa, dari balik kupeluk ia sampai badan telanjangku melekat di punggungnya, keringat kami menyatu, saya elus dadanya yang bidang berbulu. Sesaat ia menghentikan gerakannya tetapi setelah itu dilanjutkan kembali dengan lebih keras.

Merasa belum menemukan reaksi darinya, saya beralih ke depan, kujilati puting dadanya sembari mengelus kantung bolanya, Andi masih senantiasa tidak ingin menyentuhku malah kian kilat mengocok Lisa, hingga kupegang tangannya serta kuletakkan di buah dadaku, kugosok gosokkan, barulah ia mulai merespon dengan remasan halus tanpa menyudahi mengocok Lisa, kemudian kucium bibirnya, tanpa kuduga ia langsung memegang kepalaku serta diciumnya bibirku dengan penuh gairah, full of passion, semacam orang melepas rindu berat, bisa jadi dari tadi Andi memanglah menginginkanku tetapi tidak berani.

Ciuman pada bibirku yang penuh nafsu tidak menghentikan kocokan pada Lisa, kemudian turun ke leherku bagaikan target berikutnya serta menyudahi di kedua putingku.

Dengan penuh nafsu serta dengan liarnya ia mengulum, menjilat, menyedot serta meremas remas puting serta buah dadaku. Ouuhh saya menggeliat dalam kenikmatan yang indah.

Konsentrasiku tersendat kala kudengar teriakan dari Lisa yang lagi menggapai kenikmatatan paling tinggi, ia hadapi orgasme dengan hebatnya, nampak tubuhnya bergetar hebat serta kepalanya digoyang goyangkan semacam orang yang kesetanan, sebagian detik setelah itu badannya merenggang di atas sofa dengan nafas terputus putus. Bertepatan dengan ditariknya penis dari Miss V Lisa, ia mendesak tubuhku ke dasar kemudian disodorkannya penis besar itu ke wajahku, agak ragu sejenak tetapi setelah itu tanpa membuang waktu lebih lama kukulum pula penis anak buah kepercayaanku itu, semacam dugaanku nyatanya saya tidak sanggup mengulum penis itu seluruhnya, kemudian kukocok pelan, aroma dari Miss V Lisa tercium olehku tetapi tidak kupedulikan, Andi memegang kepalaku serta mengocokkan penisnya di mulutku dengan liar, nyaris saya tidak dapat bernafas.

Lisa telah duduk di antara Pak Edwin serta Pak Reza, setelah itu Andi memintaku duduk di sofa, dipegangnya kedua kakiku serta dipentangkannya, kuraih penis besar yang dari tadi kuimpikan, kusapukan di bibir vaginaku serta kuarahkan masuk, nyatanya Andi tidak ingin sangat lama bermain main di luar, dengan keras di sodoknya penis besar itu masuk ke vaginaku.

“ OOUUGGHHh” teriakku otomatis kemudian kututupi mulutku dengan tangan sembari melotot ke arahnya.

Vaginaku terasa penuh sampai saya tidak berani menggerakkan tubuhku, tetapi Andi semacam tidak hirau, langsung mengocokku dengan kilat serta keras, kurasakan penisnya menggesek segala bilik serta mengisi seluruh rongga di vaginaku, begitu nikmat sampai seolah saya melayang layang dalam kenikmatan birahi yang besar. Kakiku kujepitkan di pinggangnya, kedua tangannya meremas dengan keras kedua buah dadaku serta memilin ringan putingku sembari mencium bibirku dengan ganasnya.

Begitu liar serta ganas ia mencumbuku seolah menumpahkan seluruh dendam yang lama tesimpan, kocokannya yang keras seolah mengaduk aduk vaginaku. Kulawan gerakannya dengan menggerakkan pinggulku secara acak, serta saya memperoleh kenikmatan yang meningkat.

Entah telah berapa lama kami bercinta di sofa sampai ia memintaku buat rebah di karpet lantai ruangan, kemudian lekas ia menyetubuhiku, badan atletisnya menindih tubuhku sembari pantatnya turun naik mengocok vaginaku, ciumannya telah menjelajahi ke segala wajah serta leherku tanpa sedikitpun bagian yang terlewatkan.

Saya mengagumi kekuatan raga Andi yang begitu kokoh, dinginnya AC tidak sanggup menghindari peluh kami telah bertetesan di segala badan. Kuraih kenikmatan demi kenikmatan dari tiap gerakan Andi di atas tubuhku.

Berikutnya kami bergulingan, saat ini Andi telentang serta saya duduk di atasnya, secepatnya kugoyangkan pantatku mengocok penis Andi, goyanganku kubuat tidak ketentuan serta banyak alterasi sampai ia menggigit bibirnya, dipandanginya wajahku, kemudian ia kembali meremas buah dadaku dengan kerasnya, tanpa kusadari nyatanya Pak Reza telah berdiri di sampingku serta menyodorkan penisnya ke mulutku, kugapai serta langsung kukulum dengan gairahnya sembari senantiasa menggoyang pantatku. Pak Reza nyatanya tidak ingin diam saja, ia turut mengocokkan penisnya di mulutku sembari memegangi kepalaku. Tidak ingin kalah Andi setelah itu ikutan menggoyangkan pinggulnya sampai kami seakan berpacu mencapai kenikmatan birahi.

Andi kemudian duduk sampai tubuhku berhadapan dalam pangkuannya, kujepitkan kakiku di pinggangnya sembari senantiasa menggoyangkan pantat tanpa melepas kocokan mulutku pada penis Pak Reza, Andi menjilati segala leher serta dadaku, disedotnya putingku dengan keras, kurasakan gigitan gigitan kecil di dekat buah dada serta putingku tetapi tidak kuperhatikan.

Kesimpulannya kurasakan badan Andi mengencang serta sedetik setelah itu kurasakan kepala penisnya membengkak penuhi rongga dalam vaginaku kemudian menyemprotkan spermanya, sedangkan gigitan serta sedotan di dadaku terasa terus menjadi kokoh, denyutannya membuat saya terbang melayang besar sampai ke puncak kenikmatan, hingga akupun orgasme dikala penis Andi lagi berdenyut dengan hebatnya di vaginaku, kami sama sama mencapai orgasme dalam waktu yang relatif bertepatan, tubuhku telah mulai merenggang tetapi penis Pak Reza masih di tanganku, hingga kukeluarkan kemampuanku buat lekas mengakhiri keinginan Pak Reza sembari masih senantiasa duduk di atas Andi, tangan Andi masih meremas dengan lembut kedua buah dadaku, tetapi konsentrasiku cuma tertuju ke Pak Reza, tidak lama setelah itu berdenyutlah penis Pak Reza di mulutku, tidak kurasakan cairan mani keluar dari penis itu, cuma denyutan denyutan ringan sampai merenggang dengan sendirinya.

Saya terkulai lemas di atas badan Andi, anak buahku itu, serta ia membalas dengan ciuman serta elusan di punggung telanjangku, sebagian dikala kemudia saya tersadar serta berdiri menjauhinya, duduk kembali di sofa.

Lisa membagikan teh hangat, kami seluruh masih telanjang, masih kurasakan seolah penis Andi masih mengganjal vaginaku.

Baru saya sadari nyatanya terdapat 4 titik memerah sisa gigitan Andi pada dada serta dekat buah dadaku, kulirik Andi tetapi ia tidak mencermati.

Duri jam menampilkan jam 13: 30, kala kami menandatangani kontrak itu dalam kondisi telanjang, sambl memangkuku Pak Reza menandatangani lembaran itu serta di atas pangkuan Pak Reza pula saya menandatanganinya. Sedangkan Pak Edwin bagaikan saksi, turut menandatangani kontrak itu sembari memangku Lisa yang masih telanjang.

“ Alangkah asiknya jika kita dapat makan siang bersama sembari telanjang” usul Pak Edwin

Saya cuma tersenyum menjawab usulan bandel Pak Edwin, kukenakan kembali pakaianku walaupun tanpa celana dalam sebab dimohon Pak Edwin yang masih bujangan itu.

Tidak lama setelah itu kami seluruh telah berpakaian lengkap, kubereskan dokumen yang berantakan di lantai ataupun meja serta kuberikan seluruhnya ke Andi.

Serta selesailah official meeting hari ini.

Sesungguhnya saya tidak ingin menggabungkan adukkan antara bisnis serta kesenangan semacam ini, baru awal kali terjalin. Dini bisnis yang di awali semacam ini terus cerah membuat saya khawatir, tetapi apa kelainannya dengan para bisnisman yang lain yang membagikan perempuan menawan buat bisa memperoleh proyek, toh proyek itu jalur pula.

Sehabis makan siang, saya serta Andi mengantar mereka sampai ke lobby serta disanalah kami berpisah, Saya serta Andi naik ke atas, tidak terdapat pembicaraan sejauh jalur ke kamar walaupun di lift Hanya kami berdua, atmosfer jadi kaku, perihal semacam inilah yang tidak saya mau.

“ Andi apapun yang sudah terjalin merupakan tidak sempat terjalin, tolong camkan itu demi kebaikan kita seluruh” kataku pada Andi sembari mengecup bibirnya, saat sebelum ia masuk kamarnya.

Serta kami kembali ke Jakarta bagaikan mana tidak terjalin suatu kecuali kenangan indah.

Saya tidak sempat dapat penuhi kata kataku sendiri semacam yang saya pesan di atas, sebab bercinta dengan Andi sangat nikmat buat di tinggalkan.
AGEN POKER QQ