Seluruh itu prediksi ku wajib lekas di percepat mengingat rumah ku bagaikan tempat kost, Penghuninya supaya aman yang“ memiliki rumah kudu” atensi pula. Mengingat service itu dimana saja wajib baik.
Saya Memiliki tempat kos- kosan, dengan menjadikan rumah bagaikan tempat beristirihat sejenak untuk yang memerlukan, Tetapi dalam yang ku natural saya tidak sempat menebak terdapat peristiwa mengesankan, ini ceritanya, Awal kali saya mengenalnya merupakan dikala kembali dari Jakarta, ia merupakan siswa sekolah keguruan yang terdapat di kotaku pada dikala itu, ia menawan, manis serta bertubuh mungil dengan kulit putih. Dasar nasibku lagi mujur tidak lama berselang ia pindah kost kerumahku jadi gampang bagiku tuk lebih jauh mengenalnya.
Nyatanya orangnya supel serta pandai berteman, sehingga saya tambah berani tuk melaporkan perasaan hatiku, lagi- lagi saya beruntung ia menerima pernyataanku, ukh bahagianya saya.Sesuatu hari saya terdapat kegiatan keluar kota, iseng saya mengajaknya berangkat, nyatanya ia menyongsong ajakanku. Sejauh jalur mengarah luar kota kami ngobrol sembari bercanda mesra, kadangkala tanganku iseng pura–pura tidak disengaja memegang pahanya mulanya ia menepis tanganku tetapi lama kelamaan membiarkan tanganku yang iseng mengelus pahanya yang putih serta gempal, saya memberanikan diri mengelus- elus pahanya hingga kepangkal pahanya. Ia senantiasa diam apalagi semacam menikmati elusan tanganku.
Saya tarik tanganku dari rok hitamya kemudian bertanya padanya boleh tidak saya memegang payudaranya yang membukit dibalik pakaian bercorak pink. mulanya ia menolak, saya coba merayunya kalau saya mau mengelus walaupun cuma sebentar.
Kesimpulannya ia mengangguk pelan, langsung aja tanganku menyusup kebalik bajunya serta mengusap, mengelus apalagi dikala kuremas susunya yang mungil serta kenyal ia cuma mendesah serta menyandarkan kepalanya pada sandaran jok mobil yang kami kendarai. Kupermainkan putting susunya dengan 2 jari ia terus menjadi mendesah, sembari senantiasa menyetir saya tarik reslting celanaku serta saya keluarkan penisku yang sudah mengencang semenjak tadi bak laras tank baja, saya pegang tangannya serta kutarik kearah penisku, dikala tangannya memegang penisku yang besar serta panjang ia tarik kembali tangannya bisa jadi kaget sebab baru awal kali.
Dengan sedikit basa basi kembali kutarik tangannya tuk memegang penisku akhinya ia menyerah setelah itu mulai mengelus penisku lama- lama.
“ Ang, punyamu besar sekali nyaris sebesar pergelangan tanganku“ katanya
“ Hmm, susumu pula kenyal sekali“ kataku sembari menikmati elusan tangannya pada penisku
Tidak lama kami hingga di kota tujuan, langsung saya cari tempat buat menginap sehabis itu berangkat lagi tuk belanja keperluan sepanjang di kota itu.
Malam kami ngobrol diberanda depan kamar tempat kami menginap sembari nonton televisi, kami duduk berdampingan sekali kali tanganku bergerilnya ditubuhnya nyatanya ia dibalik pakaian tidurnya ia cuma mengenakan cd sehingga tanganku dapat leluasa meremas remas susunya serta mempermainkan putingnya.
“ Akh, Ang jangan sangat keras“ katanya kala kuremas dengan rasa gemas.
“ Maaf, habis susumu kenyal sekali“ kataku
“ Iya, tetapi sakit“ katanya
“ Iya pelan deh, kita pindah kedalam ayo“ kataku berbisik padanya serta mengangguk lama- lama.
Sesampainya didalam saya peluk ia dari balik, kuciumi tengkuknya yang putih dengan penuh nafsu ia bergelinjang kegelian sebaliknya kedua tanganku bergerilya pada badannya.
“ Akh, Ang……….. shhhhhhhh“ kata mendesah
Tanganku mulai membuka kancing bajunya satu persatu serta kulepas bajunya cuma tinggal cd nya yang bercorak gelap. Kukulum bibirnya, ia membalas kulumanku dengan penuh gairah. Tangannya mengusap- usap penisku sesekali meremasnya sehingga saya merasakan nikmat yang tidak terhingga.
“ Ukh,…teruskan yang“ kataku
“ Ikh besar sekali, panjang lagi“ katanya.
“ Ssssst,” kataku sembari mengulum putting susunya yang kian mengencang, tanganku kupergunakan buat merendahkan cdnya. Kuusap lama- lama gundukan daging empuk yang ditumbuhi bulu– bulu gelap halus, ia menggelinjang kegelian serta kulanjutkan dengan menggelitik belahan memeknya hangat terasa.
“ Akh,…. teruskan pelan pelan“ katanya sembari meremas penisku. Setelah itu saya menurunka kulumanku pada susunya ke pusarnya, ia mengangkut pinggangnya keenakan kuteruskan ciumanku pada memeknya serta mengencang dikala lidahku yang agresif menjilati memeknya yang merah merekah. Ia mengimbangi game lidahku dengan menggoyangkan pinggulnya bibirnya tidak henti- henti mendesah.
“ Saat ini giliranmu sayang“ kataku padanya sembari menyodorkan penisku kemulutnya. Lama- lama tetapi tentu ia mulai menciumi batang kemaluanku yang semenjak tadi mengencang, dikala ia mulai mengulum penisku terbang rasanya menahan rasa nikmat.
Sehabis itu kutelentangkan kekasihku yang putih, susunya yang mungil menggunung dengan memeknya yang merah merekah dibalik bulu- bulu gelap halus. Lama- lama– lahan saya menaikinya, kugosok- gosokkan penisku pada belahan memeknya ia meregang sembari mendesah tidak karuan merasakan nikmatnya gosokkan penisku. Setelah itu kutekan sedikit demi sedikit penisku pada memeknya, pinggulnya naik seolah menyuruh supaya penisku lekas dimasukkan pada memeknya.
“ Mari, akh aaaaaaaakh teruskan sayangku” katanya sembari menarik pinggangku
“ Baiklah, sayang saya masukkan ya“ kataku sembari menekan penisku supaya masuk lebih dalam lagi pada lubang memeknya lama- lama sebab khawatir ia kesakitan, kecil sekali.
“ Aduh.., sakit Ang akh……..” katanya
“ Sebentar pula lenyap“ kataku, penisku keluar masuk memeknya yang terasa basah serta hangat. Warnanya ini pengalaman awal menurutnya sebab terdapat bercak darah pada pangkal pahanya.
“ Terus…. lebih kilat akh………ukh nikmat sekali kontolmu yang” katanya berani bisa jadi sebab pengaruh rasa nikmat dari keluar masuknya penisku yang panjangnya 18 centimeter, penisku juga mulai merasakan nikmat dari gesekan dengan bilik dalam memeknya.
“ Akh……. terus goyang pinggulmu“ kataku padanya, serta ia menuruti kataku menggoyangkan pinggulnya Tidak lama ia mengerang sembari memelukku erat warnanya ia sudah menggapai orgasme, ia tiduran lemas dibawaku sebaliknya penisku masih menancap pada memeknya yang terasa basah. Nampak terdapat air mata pada ujung kelopak matanya, memandang itu saya lekas berbisik padanya kalau saya hendak bertanggung jawab atas seluruh ini.
Barulah ia berganti riang kembali serta saya mulai kegiatan kembali menaik turunkan penisku serta ia merespon gerakanku dengan bergairah. Malam itu melaksanakannya sebanyak 6 kali hingga kesimpulannya tertidur pulas hingga pagi.
Minggu, 15 Maret 2020
