AGEN POKER QQ
Milepoker
CUCUPOKER

DI AJARIN GURU KU ML

BERITASEX-Kejadian yang kualami ini sesungguhnya memanglah susah dipercaya, namun itu memanglah benar terjalin, Saya menikah dgn istriku dalam umur yang relatif masih lumayan muda. Saya berusia 24 tahun serta istriku 21 tahun. Setahun kita sudah menikah sewaktu saya baru berakhir di wisuda. Dalam umur yang masih muda kita tiap- tiap memiliki kemauan sex yang lumayan besar. Istri lumayan sanggup mengimbangi birahiku yang senantiasa menggebu- gebu. Nyaris tiap malam kita senantiasa“ bertempur”.

Pertempuran itu senantiasa berlangsung hingga 3 babak, sehingga kita keletihan serta tidur pulas sehabis itu. Kita setuju buat tidak buru- buru memiliki anak, supaya leluasa bercinta kapan saja tanpa terdapat kendala. Bagaikan keluarga muda saya mewarisi industri orang tua istriku yang lumayan besar, sehingga dari segi keuangan saya tidak sempat bingung

Meski kita mempunyai rumah yang ialah hadiah pernikahan, namun kita memilah tinggal di apartemen di tengah kota, supaya dekat dgn kantorku.

Kehidupan individu kita mulai agak tersendat sewaktu mertua perempuanku memutuskan turut tinggal bersama kita, sehabis suaminya wafat. Rumahnya dikontrakkan semacam pula rumahku. Ia beralasan mau menolong urusan rumah tangga kita. Maklum kita berdua padat jadwal. Saya seharian bekerja lagi istriku padat jadwal dgn urusan kampusnya. Kita tidak mempunyai pembantu, sehingga seluruh urusan rumah tangga umumnya dituntaskan kita berdua.

Semenjak terdapat mertuaku, ia banyak menolong membereskan urusan rumah tangga. Mulai dari membuat masakan hingga cuci pakaian serta mensterilkan rumah. Bunda Mertuaku usianya dekat 38 tahun, nampak masih menawan, putih semacam pula istriku. Cuma semacam biasanya wanita separuh baya bodynya agak produktif, namun masih tercantum sepadan. Kulit wajahnya masih kencang, buah dadanya tegak menantang serta yang kerap menarik perhatianku, bokongnya membulat besar serta menonjol.

Pada awal mulanya saya kurang mencermati energi tarik sex mertuaku. Tetapi lama- kalamaan saya jadi kerap melirik ia, sebab bila menggunakan baju rumah, ia tidak sempat menggunakan BREAST HOLDER sehingga tidak hanya buah dadanya bergerak mengajun- ayun bila berjalan, puting susunya pula jelas tercetak di balik bahan kaus yang ia kenakan.

Istriku tercantum anak manja serta“ anak ibu”. Saya dapat maklum sebab ia memanglah anak tunggal. Banyak perihal ia senantiasa memohon pertimbangan bundanya dibanding memohon anjuran dariku. Sehabis 3 bulan kita tinggal bersama“ ibu”, saya mulai merasakan kalau ibu istriku tercantum wanita yang bertipe menggoda. Ia kerap keluar kamar mandi dgn cuma menutup bagian bawahnya dgn handuk serta bagian atasnya cuma ditutup oleh BREAST HOLDER yang kelihatannya kekecilan. Kerap dgn baju semacam itu ia menyibukkan diri di dapur menuntaskan masakan, ataupun cuci piring.

Yang lebih parahnya kadang- kadang dalam kondisi begitu turut pula ngobrol bersama kita di ruang keluarga sembari menyaksikan Televisi. Istri tidak sempat keluhan. Bisa jadi mereka dahulu di rumahnya memanglah style hidupnya begitu. Saya tidak banyak ketahui, sebab saya memahami istriku lewat proses pendek, ialah 3 bulan langsung maju ke pelaminan.



Terbawa oleh atmosfer ibunya, istriku jadi ikut- ikutan. Bila mulanya ia melenggang dgn santai cuma dgn menggunakan celana dalam serta BREAST HOLDER di seputar rumah, kesimpulannya ia malah cuma menggunakan celana dalam saja serta membiarkan susunya yang kenyal bergerak bebas. Sewaktu kutanya mengapa ia melaksanakan itu, katanya ia merasa lebih bebas dgn style begitu. Serta baru ku tahu kalau di keluarga istriku metode berpakaian di rumah dahulu memanglah begitu.

Mereka memanglah lumayan lama tinggal di Eropa. Istriku semenjak SD hingga lulus SMA tinggal di luar negara. Maklum sebab Bapaknya orang Jerman. Ibunya dari Sulawesi Utara. Pembaca tentu membayangkan kalau istriku menawan. Memanglah betul, ia menawan serta dari keluarga kaya. Saya memanglah ketiban durian runtuh, bisa istri menawan, kaya serta mewariskan harta berlimpah kepadaku.

Saya mulai turut membiasakan style hidup separuh telanjang di rumah. Saya memberanikan diri cuma bercawat saja di rumah. Bunda mertuaku nampak biasa saja melihatku cuma bercawat. Sementara itu di keluargaku. Bila saya cuma menggunakan singlet tanpa pakaian luar telah ditegur. Di keluargaku, pantang sekali makan di meja makan tanpa mengenakan pakaian atas. Saat ini saya makan bertiga di meja makan dgn cuma bercawat saja.

Sehabis dekat seminggu saya terbiasa bercawat di rumah, Bunda mertuaku bergerak kian maju. Ia berlagak lebih maju lagi, dgn membiarkan dadanya terbuka tanpa BREAST HOLDER. Saya pernah gugup pada awal mulanya sebab mana bisa jadi saya terus- terusan menjauh tidak memandang buah dada besar mertuaku. Tetapi bila juga saya memandang ke dadanya ia tampaknya tidak hirau. Istriku pula kelihatannya tidak mempedulikan saya bila kebetulan kepergok saya memandangi buah dada bundanya yang bergoyang- goyang sewaktu berjalan.

Jika kita berkumpul bertiga di ruang keluarga sembari menyaksikan siaran Televisi, kerap saya terbuat rikuh oleh tingkah polah istriku. Ia mencumbui saya, hingga menghirup kemaluanku di depan ibunya.

Anehnya ibu santai saja memandang percumbuan kita. Ia tidak mengomentari serta pula tidak malu- malu memandang apa saja yang dicoba istriku. Saya sesungguhnya agak jengah dgn suasana semacam itu, namun ini merupakan pengalaman baru. Terlebih saya dalam suasana birahi besar, sehingga otakku jadi agak kurang waras. Bila suasana telah terus menjadi hot, ibu menganjurkan kita berdua masuk kamar. Tanpa malu- malu istriku menyeret tanganku masuk ke kamar.

Saya tidak ingat sewaktu dalam kondisi sangat terangsang di seret masuk oleh istriku, apakah pintu kamar telah tertutup ataupun belum sebab istriku langsung mendorongku telentang di tempat tidur. Saya baru kaget sewaktu ibu berkacak pinggang di pintu memandang kita melaksanakan persebadanan. Pada dikala ditonton ibu, Istri lagi terletak diatasku menggenjot sembari melenguh- lenguh. Saya sesungguhnya tersendat konsentrasiku memandang ibu menyaksikan. Tetapi istriku tidak perduli.“ Gerakannya jangan gitu meis” kata ibu kepada istriku

Ibu mengomentari gerakan istriku. Ia mendekat serta memegangi pinggul istriku. Ia jadi pengarah gerak. Ibu mengajari supaya pinggul istriku bergerak memutar dgn gerakan konstan. Istriku diajari berulang kali tidak pula mengerti, serta ia bimbang dgn gerakan itu. Ibu berulang kali pula mengoreksi gerakan dari istriku. Kuakui gerakan arahan ibu itu bila dicoba secara benar oleh istriku berikan rasa nikmat yang luar biasa. Kemaluanku semacam dipelintir- pelintir. Tetapi ia berulang kali salah sebab bimbang.

Entah sebab terangsang ataupun sebab geram mengajari anaknya tidak melaksanakannya secara benar, istriku di suruh minggir. Eh ia manut saja. Yang membuatku terbengong- bengong. Ibu telah telanjang naik ke tempat tidur langsung duduk di atas kemaluanku serta ditancapkannya kemaluanku di lubang kemaluannya yang telah licin. Ibu langsung melaksanakan gerakan memutar. Rasa nikmatnya memanglah luar biasa. Saya jadi kurang ingat diri serta tanganku otomatis meremas- remas kedua susu besar yang tersaji di depanku. Saya sesungguhnya mau bertahan, namun keahlian ibu mencerna gerak membuatku jebol. Tanpa aba- aba kulepas tembakan air sperma ke dalam kemaluan ibu. Ia terus memeras kemaluanku hingga kesimpulannya kemaluanku merenggang serta keluar dgn sendirinya dari lubang kemaluan ibu.“ Yaaaa ibu kok dihabisin sendiri, saya tadi kan lagi nanggung,“ kata istriku komplain.

Ibu berupaya menenangkan anaknya dalam bahasa kombinasi Indonesia serta Jerman. Ia mengajari anaknya buat dapat membangunkan kemaluan dgn waktu relafit pendek. Tanpa rasa jijik serta malu. Ibu langsung mengulum kemaluanku dgn style menyeruput kuah sup. Olahan lidahnya di dekat kepala kemaluanku serta suara menyeruput membuat saya jadi bergairah. Ibu memicu lewat nyaris seluruh indraku. Mataku terpaku memandang belahan kemaluan ibu yang terpampang di depan mataku. Ia mengendalikan posisi nunging membelakangiku.

Lewat pendengaranku turut memicu sebab mendengar seruputan mulut ibu di kemaluanku, Saraf perabaku merasa terpacu merasakan leher kemaluanku di tekan- tekan oleh ujung lidah ibu, serta yang lebih menawan lagi kemaluannya ibu digoser- goserkan di mulutku yang lagi menganga keheranan. Tidak hingga 10 menit kemaluanku telah tegak membeku. Ibu kemudian bangkit serta berikan peluang kepada istriku buat melanjutkan game. Istriku mulai mahir melaksanakan gerakan memutar. Bisa jadi gerakan itu membuat dirinya terasa optimal merasa nikmat sehingga dalam waktu relatif pendek ia telah mengerang menggapai klimaksnya.

Saya tidak berikan waktu rehat sangat lama. Posisi lekas saya balik dgn menelentangkan dirinya serta saya langsung menikam kemaluannya dgn kemaluanku yang telah membeku sempurnya. Saya memahami betul posisi yang disukai istriku, sehingga saya menggenjotnya terus pada posisi yang disukai itu. Pada posisi MOT istriku hingga menemukan 3 klimaks yang jaraknya dekat- dekat. Bisa jadi sebab lambat- laun kemaluannya terasa ngilu akibat saya genjot terus walaupun ia klimaks. Ia memohon saya menyudahi game. Sementara itu saya masih jauh dari finish.“ Sudah- sudah kasihan ia kecapaian,” kata ibu.

Saya terpaksa menyudahi serta mencabut kontolku yang lagi garang. Ibu mendesak badanku sehingga saya jatuh telentang. Belum pernah saya menyadari suasana yang hendak terjalin. Ibu telah terletak diatas kemaluanku serta ia langsung menyarangkan senjataku ke kemaluannya. Ibu langsung bergerak aktif dgn pusaran mautnya. Kali ini saya berupaya bertahan buat tidak kilat jebol. Ibu kian bergairah serta kesimpulannya ia juga menggapai klimaks serta ambruk di dadaku. Sebab masih terdapat keahlian saya membalikkan posisi serta ibu saya tindih serta langsung menggenjotnya. Saya terus berupaya mencari posisi yang dirasa ibu optimal rangsangannya. Sehabis kutemukan posisi itu dgn ciri erangan- erangan ibu saya menggenjotnya terus.

Ibu menggapai lagi klimaksnya serta ia berupaya menghentikan gerakanku dgn memeluk badanku erat- erat sehingga saya sukar bergerak. Saya merasa sekujur kemaluanku dipijat- pijat oleh bilik kemaluan ibu. Dikala pelukannya melemas saya kembali memacunya. Wajib kuakui kalau kemaluan ibu masih lumayan ketat mencengkeram batang kemaluanku. Ia memiliki metode yang bagus mencerna lubang kemaluannya sehingga mengesankan kalau lubangnya mencengkeram. Saya merasa kemaluanku terus menerus semacam dipijat- pijat oleh bilik kemaluannya. Saya cuma sanggup berikan ibu satu puncak lagi yang datangnya bersama- sama dgn puncakku. Saya mengerang bertepatan dgn ibu serta melepas air maniku dgn menghunjam kemaluanku sedalam- dalamnya ke kemaluannya.

Ibu kuakui sangat jagoan menservice pria. Meski saya bahagia serta senang, namun dalam hatiku masih bertanya, mengapa istriku berikan peluang bundanya menikmati kontolku. Ia malah tidak terkesan sama sekali cemburu, ataupun kecewa. Ia senantiasa menyanyangiku. Buktinya berakhir saya menggenjot bundanya saya dipeluknya erat- erat hingga kita tertidur. Paginya sewaktu saya bangun, kudapati kita tidur bertiga dalam kondisi bugil di dalam selimut. Air maniku berceceran dimana- mana mengotori sprei serta selimut. Kubangunkan istriku, serta mertuaku pula turut bangun.

Kita bangkit bertiga serta bergandgn kita mengarah kamar mandi. Bertiga kita mandi telanjang silih menyabuni serta silih mengeringkan tubuh dgn handuk. Sehabis itu kita tidak lagi menggunakan baju makan pagi pagi serta terus sejauh hari bertelanjang di rumah.

Istri tidak segan- segan mengentotiku di ruang keluarga di depan bundanya. Tetapi yang lebih aneh istri membiarkan bundanya sewaktu ibu mau menyebadaniku.

Prakteknya saya semacam memiliki 2 istri yang dapat kugarap dalam satu ranjang kapan juga waktunya. 2 istri satu ranjang telah kedengarannya aneh, yang kualami lebih aneh lagi sebab 2 wanita itu merupakan anak serta bunda.

Saya pernah takut, air maniku membuahi rahim ibu. Istriku menarangkan kalau ibunya sudah disteril, jadi tidak dapat dibuahi lagi.

Anak serta bunda memiliki nafsu sex yang luar biasa serta kadang- kadang agak aneh pula. Anehnya istriku kerap menyuruh ibu merangsangku, sewaktu saya lagi asik menikmati siaran sepak bola di tengah malam. Saya sesungguhnya mau menolak sebab semula lebih menginginkan konsentrasi menyaksikan pertandingan, namun, saya tidak kuasa menahan rangsangan ibu, sehingga konsentrasiku ke Televisi buyar.
AGEN POKER QQ