Dengan alibi mau mandiri kesimpulannya mamaku yang tidak menyetujui ideku itu luluh pula. Walaupun begitu bagaikan orang tua ia pula kerap tiba ke tempatku tetapi tidak sempat menginap, serta saya pula kerap bawa perempuan yang saya kencani ke apartemenku ini. Melaksanakan ikatan seksual semacam dalam cerita ngentot telah biasa saya jalani dengan banyak perempuan pastinya.
Sebab walaupun telah kesekian kali mempunyai ikatan yang dikira pecaran dengan seseorang wanita, tetapi sampai dikala ini saya belum menciptakan yang betul- betul memegang hatiku. Sementara itu terdapat sebagian perempuan yang dekat denganku, mulai dari yang lembut sampai yang binal sekalipun terdapat. Tetapi saya belum menciptakan pujuaan hati yang sebetulnya buat saya peruntukan pendampingku.
Apalagi mama pula mencarikan sebagian perempuan padaku“ Firman.. akhir minggu ini kalian jangan kemana- mana.. mama telah terdapat janji sama temen hendak mempertemukan kalian dengan putrinya yang baru tiba dari luar negara..” Saya cuma tersenyum kemudian saya peluk mama” Ma.. telah deh.. Firman bakal nyari sendiri” Tetapi mama senantiasa saja ngotot buat menjodohkan saya dengan wanita anak temannya itu.
Sebaliknya saya masih saja berkencan dengan banyak perempuan, serta melaksanakan adegan cerita sex semacam umumnya. Sampai pada sesuatu hari kala saya terletak di club yang kerap saya datangi saya memahami wujud wanita yang saya dengar ia anak baru, Dinda namanya awal kali saya amati saya telah tertarik padanya. Serta telah jadi kebiasaanku bila saya tertarik langsung saja saya ajak kencan.
“ Hai.. kalian asli Jakarta?” tanyaku kala saya telah membawanya ke dalam mobil mengarah apartemenku“ Tidak mas. aku dari kampung serta baru tadi siang nyampek Jakarta.” katanya dengan wajah masih menunduk. Saya pikir apa benar wanita ibi masih perawan sebab tadi saya di memohon buat membayar lebih katanya Dinda masih perawan serta Dinda bilang ia baru hingga di kota ini.
Hingga di tempatku saya langsung mengajaknya buat masuk serta kala saya masuk ke dalam kamar mandiku. Nyatanya ia pula masuk sembari melepas pakaiannya satu persatu” sSekarang mas..?” katanya sembari menatapku, saya juga tidak bisa mengatakan apa- apa. Terlebih dikala ia mulai meraba tubuhku. Bagai pemain cerita mesum yang telah piawai akupun meladeninya dengan membagikan sentuhan padanya.
Warnanya sentuhanku buatnya bergairah diapun mendesah“ OOuuugghhh…oouugghhh. maasss.. aaaggghhhh… aaaggghhhh.. aaaggghhh…” Begitu terus dikala saya mulai memegang zona sensitifnya serta saya terus meremas bagian toketnya yang terasa masih empuk serta hangat meski ukurannya masih tidak seberapa. Dinda nampak menikmati nakalnya tanganku.
Saya terus meremas toketnya sampai kesimpulannya tanganku telah terletak di dalam celana dalamnya sebaliknya bibirku terus mengulum bibirnya“ Oooouugghhh…..
ooouuuggghhhhhh….. aaaaggggghhhhhh……
aaagggghhhhhh….. aaaagghgghhhhh…
aaaggggghhhhh…” Dinda bergelinjangan bagai cacing kepanasan, apalagi mulunya mangap- mangap begitu saya lepas lumatan bibirku.
Setelah itu saya mengulumnya lagi serta diapun membalasnya meskipn agak belepotan pula, saya tau jika ia belum berpengalaman melaksanakan adegan cerita sex ini. Nampak jelas dari perulakukanya sampai akupun terus menjadi takin sehabis saya berupaya memasukkan kontolku yang begitu susah, apalagi saya membasahi memeknya dengan ludahku tetapi senantiasa saja tidak dapat menerobosnya.
Dinda membuka matanya serta mengatakan lirih“ Mengapa mass.. Dinda tidak dapat ya..” katanya menatapku dengan kesedihan.“ Tidak sayangg..
Dinda belum sempat melaksanakan perihal ini tadinya?” tanyaku sembari membelai mukanya ia mengangguk serta saya yakin perihal itu setelah itu saya melanjutkan kembali memasukkan kontol kui dengan di batnu tanganku serta saya melebarkan paha Dinda pula.
Sampai sehabis sebagian kali berupaya“ Uuuggghhh… aaaagggghhhhh…. akhirnyaaaa…. masuk pula sayaangg..” kataku serta masih terdiam sehabis itu saya juga bergerak lama- lama di atas badannya, Dinda agak menjerit“ ooouuuggghhhhh…ooouuggghhhh… sakiiiittt mmasssss… ooouughhhh….” Saya menghentikan gerakanku serta kembali bergerak sehabis Dinda bilang“ Teruskan mas… ayoo lagii..”
Saya juga bergerak lama- lama sampai Dinda tidak lagi menjerit tetapi saat ini ia mendesah seperti pemain dalam adegan cerita berusia abg. Serta saya terus menikamti memek perawan ini terlebih saya memandang terdapat darah fresh serta keluar dari dalam memeknya“ Ouuggghhh…. ooouuuggghhhh… sayaanggggg…. aaagggghhhh….. aagggghhhh…aaggghhh…”
Saking nikmatnya akupun tidak mampu buat menahan lebih lama lagi“ Oooouuggghhhh….. Cintaaaa…
aagagghhhhhh…aaggghhhh…. aaggghhh…” Muncrat spermaku dalam kemaluannya serta saya rasa begitu banyaknya, akupun memeluk badan Dinda yang terasa hangat. Apalagi saya tertidur di pelukannya serta terbangun di pagi hari kala saya mendengar suaranya membangunkan saya.
Saya memandang mukanya yang telah fresh sehabis mandi, tanpa make up mukanya nampak begitu menawan serta manis“ Mas.. maaf aku ingin langsung kembali.. khawatir di marahi tante Ita..” Saya tersentak kaget, saat ini saya siuman jika wanita ini merupakan wanita bispak yang baru saja tiba ke kota ini“ Ya… sama aku saja.. kalian belum memahami jalur kota ini kan..” Ia mengangguk deng wajah menunduk malu.
Saya juga mengantar Dinda ke tempat saya mengenalnya serta bukan buat mengantarnya begitu saja, tetapi saya mencari germo yang membawanya ke kota ini. Dengan perundingan yang cukup lama kesimpulannya saya memperoleh Dinda dengan nominal yang lumayan besar yang di memohon muncikarinya. Sehabis saya keluar serta mengajaknya kembali dengan lugu ia jawab“ Lha mass.. aku katanya kerjanya malam bukan siang hari..”.
Saya menarik tangannya serta kala ia telah bangun dari duduknya, saya menatapnya serta mengatakan“ kalian tidak lagi bekerja disini.. kalian hendak tinggal bersamaku selamanya..” Ia tidak paham iktikad perkataanku tetapi saya melihatnya menangis.
Saya lekas memeluknya serta lekas membawanya ke suatu hotel yang tidak jauh dari tempatku sebab saya wajib mencuri hati mama
Minggu, 01 Desember 2019