AGEN POKER QQ
Milepoker
CUCUPOKER

kenangan sex serasa kanak kanak

BERITASEX-Kami anak anak, waktu itu jika tidak salah ingat saya masih kelas 6 SD jika menghabiskan waktu bermain di sawah, dirumah kadang- kadang berenang di sungai. Cari ikan, cari buah- buahan ya apa saja. Jika malam kami kerap main di taman rumahku yang luas. Kebetulan taman rumahku semacam mempunyai alun- alun kecil di samping rumah, jadi tempat itu dijadikan pusat bermain kanak- kanak di dekat rumahku.

Soal bermain- main rasanya tidak usaha dibahas panjang lebar. Terdapat satu game yang mengesankan serta hingga saat ini masih terus ku ingat, sehingga kesimpulannya saya tuturkan dalam cerita ini. Kami bila selepas magrib kerap berkumpul, anak pria serta wanita. Biasanya umur kami sebaya antara kelas 5 serta kelas 6 SD.

Pada umur segitu, kami belum merasa berbeda antara anak pria serta wanita. Jadi tidak terdapat rasa risi misalnya saya pria bermain dengan anak wanita. Cuma saja mainan khas anak wanita, kami yang pria tidak memainkannya. Tetapi terdapat mainan yang laki wanita berbaur. Game itu merupakan main umpet- umpetan ataupun bersembunyi. Ketentuan mainnya tidak harus saya jelaskan, sebab nanti jadi nglantur. Kuanggap seluruh pembaca udah tau lah

Game umpet- umpetan biasa kami mainkan selepas waktu magrib hingga dekat jam 9. Kuingat benar waktu itu saya ialah anak yang pandai bersembunyi sehingga saya tidak sering ditemui. Kala giliran saya bersembunyi saya lekas berlari ke balik rumah yang agak hitam. Kebetulan di sana terdapat lemari yang baru separuh jadi. Letaknya tidak sangat rapat ke bilik. Diantara celah seperti itu saya bersembunyi. Warnanya Ida mengikutiku mencari persembunyian. Kala saya menyelip diantara lemari dengan bilik ia memforsir turut pula bersembunyi disana. Celahnya tidak begitu besar, namun buat 2 anak sekecil kami masih dapat memuat, tetapi ya wajib berdiri berhimpitan. Ida memforsir bersembunyi bersamaku, sehingga tubuh kami berhimpitan di sela- sela lemari itu. Ia membelakangiku sehingga saya semacam memeluk Ida dari balik. Pantatnya yang agak tonggeng menekan bagian kemaluanku. Kami berupaya tidak memunculkan suara sehingga berdiri mematung. Tetapi penisku yang tertekan pantat Ida warnanya berikan rangsangan. Tanpa saya terencana, penisku jadi mengencang.



“ Apaan sih ini keras- keras,” kata Ida merasa risi, sebab penisku menekan pantatnya.

“ Jangan berisik nanti ketauan,” kataku.

Ida kesimpulannya diam, serta saya merasakan kenikmatan menjalar ke segala tubuhku.

Bisa jadi sebab naluri, saya memeluk Ida lebih rapat. Sementara itu pada waktu itu saya belum sempat merasakan nafsu kepada wanita. Tetapi sebab dorongan naluri saja bisa jadi hingga saya memeluk Ida lebih rapat, supaya kemaluanku lebih tertekan. Ida diam saja.

Bisa jadi dekat 5 menit hingga terdengar Udin berteriak menyerah baru kami keluar dari persembunyian. Selanjutnya saya kembali sembunyi di tempat tadi. Nyatanya Ida kembali mengikutiku. Letaknya sama lagi semacam tadi. Saya kembali memeluk Ida rapat- rapat, sebab rasanya nikmat sekali penisku tertekan pantat Ida.

Saya tidak ingat benar asal muasalnya, namun kala tanganku memeluk, saya memegang dada Ida. Terdapat setumpuk daging empuk. Kemaluanku kian membeku serta saya gesek- gesekkan. Ida warnanya risih sebab tanganku memegang teteknya yang baru berkembang serta penisku menekan- menekan pantatnya. Tanganku ditepisnya dari daerah dada serta ia kelihatannya tidak suka saya pegang tetek kecilnya. Kuingat betul waktu itu Ida cuma menggunakan kaus oblong serta semacam singlet dilapisan dalamnya. Saya kemudian menegaskan Ida supaya tidak berisik. Ia setelah itu bagi serta diam, tetapi tanganku berupaya disingkirkannya dari susu kecilnya. Tetapi saya suka memegang susu kecilnya rasanya kok lezat, empuk- empuk gitulah. Ia kemudian saya ancam, jika tanganku tidak boleh memegang dadanya ia hendak kutinggal bersembunyi di tempat lain. Ida yang penakut kesimpulannya menahan supaya saya tidak berangkat. Ia kesimpulannya membiarkan tanganku meremas- remas teteknya.“ Jangan keras- keras mas, sakit,” katanya.

Saya meremasnya pelan=pelan sembari menikmati keempukan tetek kecilnya.

Lambat- laun saya bosan meremas dadanya dari luar. Saya mau ketahui gimana sebetulnya wujud teteknya. Saya berupaya memasukkan tanganku dari dasar. Belum kesampaian maksudku, Ida telah menghindari. Saya kembali mengecam hendak meninggalkannya. Ia yang penakut kesimpulannya menyerah serta membiarkan saya menjulurkan tanganku dari dasar kausnya.

Kala saya jamah masih terasa terdapat penghalang kaus singletnya. Saya kemudian menyuruh Ida buat menghasilkan kaus singletnya. Ida menuruti serta saya lekas mencapai buah dada kecil. Waktu itu kurasa lucu sekali, terdapat daging empuk nyembul sejoli serta ujungnya agak membeku kecil. Ida diam saja kuremas- remas, ia cuma mengingatkanku supaya jangan sangat keras meremasnya.

Kepala Ida setelah itu malah ditumpukan ke bahuku. Saya heran, ia bernafas semacam kecapaian habis lari- lari. Saya waktu itu sangat tidak paham.

Sehabis puas, saya mengakhiri meremas- remas dada Ida. Kami juga kemudian kembali berkumpul dengan kanak- kanak yang lain. Malamnya saya tidak dapat tidur, memikirkan perasaan nikmat meremas tetek sang Ida. Mencuat di pikiranku buat lain waktu memandang wujudnya.

Peluang itu kesimpulannya tiba kala sesuatu hari saya bersama Ida mencari kayu bakar di hutan. Hutan kecil posisinya agak jauh di balik rumahku. Kami jalur berdua melintasi sawah yang habis dipanen. Di hutan, yang sesungguhnya bukan hutan rimbun, kami mengumpulkan ranting- ranting kering. Sehabis lumayan banyak serta diikat supaya gampang membawanya kami juga rehat. Di sana kebetulan terdapat tumbuhan seri. Kami mengambil buah- buah seri yang telah merah serta lekas melahapnya. Cukup pula buat menanggulangi haus. Di dasar tumbuhan seri itu lumayan bersih sebab tidak terdapat rumput. Tanahnya seingatku ditutupi oleh guguran daun kering, sehingga kami dapat rehat duduk di dasar kerindangannya.

Saya teringat oleh keinginanku memandang dada Ida. Kemauan itu saya sampaikan ke Ida, tanpa basa- basi. Maklumlah kanak- kanak tidak paham soal merayu serta basa basi. Ida dan merta menolak keinginanku sembari menutup kedua tangannya ke dadanya. Ah sialan pikirku, bertingkah amat sang Ida. Saya kemudian menghasilkan jurus ancaman. Jika ia tidak ingin memperlihatkan teteknya hingga saya tidak ingin menemaninya lagi mencari kayu bakar. Kayu bakar memanglah cuma terdapat dihutan ini. Kami masyarakat desa biasanya memasak dengan kayu bakar, sehingga bila Ida tidak mencari kayu bakar ia hendak dimarahi ibunya.

“ Ya udah, tetapi jangan lambat- laun ya saya malu, tau,” katanya yang kuingat waktu itu.

Ida kemudian kusuruh membuka atasannya.

Ia membuka atasannya, tetapi menutup dadanya dengan pakaian yang telah terbuka. Saya pasti saja keluhan sebab tidak dapat memandang. Dibukanya sebentar kemudian ditutup lagi. Saya kurang puas dengan memandang sepintas kemudian. Saya ingin melihatnya sepuas- puasnya.. Kemaluan ku telah membeku dari tadi. Tiap saya mengingat dada Ida saya senantiasa begini.

Ida kesimpulannya membiarkan saya memandang sepuasnya. Saya apalagi setelah itu meraba serta menekan- nekan dada montok tetapi masih kecil. Kulihat wujudnya lucu dengan ujung lancip bercorak agak hitam. Puting susunya kelihatannya masih sama besarnya dengan punyaku.“ Pelan- pelan mas, sakit kalu diremas kuat- kuat.

Saya meremas- remas sepuasku serta mencermati tetek kecil Ida dari depan. Seketika Ida memelukku dari depan. Saya tidak ketahui mengapa ia jadi begitu. Saya keluhan sebab jadi sulit memandang serta memegang teteknya, tetapi Ida malah kian erat memelukku. Penisku jadi tertekan perutnya, sehingga rasanya jadi kian keras aja.

Ida kubaringkan dikakiku pada posisi bersila. Ia merenggang serta menjajaki kemauanku. Bisa jadi sebab tidak terencana roknya terangkat agak besar. Saya kemudian menyingkap roknya. Tetapi tangan ida lekas menghindari serta merendahkan kembali roknya.

Saya waktu itu memohon supaya Ida memperbolehkan saya memandang sebentar saja. Bisa jadi sebab ia telah agak terangsang ataupun sebab khawatir tidak saya temani cari kayu bakar kesimpulannya saya boleh menyingkap roknya.

Ida menggunakan celana dalam dari katun yang agak longgar, sehingga sebagian kemaluannya nampak dari samping. Ini membuatku penasaran buat sekaligus memandang kemaluannya. Tanpa bilang apa apa saya berupaya mengungkap bagian samping celananya buat memandang wujud kemaluan Ida. Ida kaget serta tangaku dipegangnya. Saya bilang saya mau liat sebentar saja. Agak lama kesimpulannya ia baru melepas tanganku. Saya mengungkap celana dalamnya. nampak belahan memeknya dengan tonjolan kemaluan. Saya ingat waktu itu Ida belum mempunyai jembut, ajdi masih pelontos. Diantara belahan itu semacam terdapat daging berkembang menyembul. Saya kian penasaran sehingga mau mengungkap belahan memeknya. Tetapi sebab celah celana dalamnya tidak begitu besar jadi agak sulit memandang celah memek Ida.

Saya setelah itu merendahkan celana dalamnya. Walaupun Ida berupaya menahannya, namun kesimpulannya saya sukses melepas celana dalamnya.

Sehabis terlepas saya duduk diantara kedua pahanya yang dikangkangkan. Saya puas memandang belahan memek Ida yang rupanya memerah. Sembulan daging yang timbul diantara memek Ida tadi warnanya merupakan bibir memeknya. Saya baru tau jika memek wanita itu terdapatnya dibagian dasar. Sebelumnya saya kira terletak di depan semacam kemaluan pria. Wujud memek wanita lucu banget, belahannya terus menyambung hingga ke pantat. Saya amati dengan melebarkan lipatan memeknya terdapat lubang kecil. Saya kira disitulah lubang berkemih wanita.

Ida keluhan kala memeknya saya sibak- sibak, sakit katanya.

Sehabis puas saya mengakhiri game itu serta kami kembali kembali menggendong kayu bakar. Ida jadi patner tetapku mencari kayu bakar. Bila terdapat anak lain yang ingin turut kami larang. Sebabnya tiap kami mencari kayu bakar saya senantiasa membuka memek Ida. Rasanya kok mengasyikkan memandang memeknya berulang kali. Jadi tiap kali telah memandang, rasanya semacam kurang ingat jadi mau amati lagi keesokan harinya.

Saya terbiasa memandang memek Ida, serta ida juga telah tidak lagi menghindari bila saya mau memandang memeknya. Kami telah leluasa. Satu kali Ida keluhan sebab ia belum sempat memandang kemaluanku. Saya waktu itu betul- betul malu, buat menampilkan kemaluanku ke Ida. Ida setelah itu mengecam tidak ingin lagi membuka pakaian serta celananya jika saya tidak memperlihatkan burungku.

Saya kesimpulannya menyerah serta memelorotkan celanaku sebentar memperlihatkan burungku yang ngacung kemudian buru- buru menutupnya lagi. Ida pasti saja keluhan. Kesimpulannya kami berdua setuju buat bersama sama membuka celana. Dengan hitungan 1, 2, 3 celana kami buka. Ida tertawa geli memandang burungku. Saya waktu itu telah sunat, sehingga terdapat wujud topi baja di ujung penisku. Mulanya saya tidak ingin burungku dipegang Ida, Tetapi sebab ia bilang tidak adil. Kesimpulannya saya menyerah serta membiarkan ia memegang burungku. Burungku dipencet agak kokoh. Saya kaget serta menarik tubuhku, sebab sakit. Saya memohon Ida memegangnya jangan ditekan kuat- kuat. Kesimpulannya Ida memegang agak lembut. Terdapat rasa nikmat menjalar ke segala tubuhku.

Kuajari Ida supaya menggengam penisku dengan lembut. Ia menuruti serta saya merasa kian nikmat. Bisa jadi pula sebab naluri saya menggenggam tangan Ida yang lagi menggenggam penisku serta melaksanakan gerakan mengocok. Sementara itu saya waktu kelas 6 SD belum ketahui soal onani. Rasanya nikmat sekali dikocok tangan Ida. Ia kuminta melaksanakan terus sedangkan saya berupaya memegang teteknya kemudian memeknya. Seketika knikmatan luar biasa menjalar kelseluruh tubuhku. Saya merasakan denyut- denyut nikmat serta Ida kuminta menghentikan kocokan. Diujung penisku keluar cairan bening kental, namun bisa jadi hanya 2 tetes. Saya pada waktu itu belum hadapi mimpi basah.

Kami setelah itu kerap melaksanakan adegan semacam itu kala mencari kayu bakar. Saya apalagi telah membuat tempat spesial buat kencan kami, ialah ditengah semak serta di sana kami gelar lembaran tikar sisa serta dibawahnya dilapisi daun- daun kering. Tempatnya agak jauh ke dalam hutan.

Sesuatu kali saya teringat anjing melaksanakan ikatan kelamin, kala kami lagi bercumbu. Tetapi saya khawatir memasukkan penisku ke dalam lubang memek Ida, sebab khawatir tidak dapat lepas semacam anjing yang kerap saya amati. Saya cuma mau melekatkan ujung penisku ke lubang memek Ida. Kala kucoba awal kali rasanya lebih nikmat. Saya menggeser- geser penisku di memek Ida hingga saya puas.

Percumbuan kami terus hadapi kemajuan, hingga kesimpulannya saya berupaya menutup lubang memek Ida dengan kepala penisku. Berulang kali kepala penisku meleset, semacam tidak dapat ditempatkan di memeknya. Saya juga berulang kali berupaya, hingga kesimpulannya dengan mengungkap belahan memek Ida kepala penisku dapat menutup lubang memek Ida. Saya tekan- tekan, rasanya nikmat sekali, terus menjadi saya tekan rasanya terus menjadi nikmat. Sedangkan itu Ida keluhan sebab ia katanya merasa sakit serta nyeri. Tetapi saya yang dipahami nafsu tidak perduli, hingga saya menggapai kepuasan.

Kegiatan mengocok penisku dengan tangan saat ini telah lagi tidak dicoba. Saya senantiasa berupaya menutup kepala penisku ke belahan memek Ida. Saya menemukan ide supaya gampang menutup kepala penisku di lubangnya memek ida hingga kepala penisku kulumuri ludah. Dengan begitu rasanya lebih gampang bagiku menempatkan kepala penisku sehingga tidak kepeleset kemana- mana. Saya merasa sangat nikmat serta bisa jadi sebab rasa nikmat itu saya menekan penisku kian keras. Saya tidak ingat hendak anjing yang kelaminnya tidak dapat lepas sehabis kawin. Rasa nikmat itu membuatku menekan keras serta memaju mundurkan. Rasanya waktu itu saya dapat maju mundur sedikit- sedikit di memek Ida hingga saya menggapai kepuasan.

Telah berapa kali saya serta Ida melaksanakan posisi semacam itu hingga kesimpulannya Ida tidak sangat merasa sakit lagi. Anehnya Penisku dapat lebih gampang menancap di memek ida walaupun cuma kepalanya saja. Memek Ida bila saya tekan- tekan lambat- laun semacam menghasilkan lendir sehingga jadi licin.

Seperti itu sebabnya sesuatu kali saya tidak terencana menekan sangat keras kala melaksanakan maju mundur sehingga penisku kejeblos ke dalam memek Ida. Ida menjerit serta ia menangis kesakitan. Saya juga kaget, sebab merasa penisku tenggelam di memek Ida. Tetapi kok rasanya lebih nikmat. Seketika saya ingat soal anjing yang penisnya lengket. Buru- buru saya cabut. Nyatanya dapat. Kulihat penisku berdarah, walaupun tidak banyak. Kuperhatikan memek Ida tidak terdapat darah meleleh. Saya kemudian berpikir bisa jadi penisku baret sehingga berdarah. Saya menyekanya dengan lap handuk yang senantiasa saya membawa buat menyeka keringat. Kecermati penisku tidak terluka serta tidak terdapat rasa sakit. Sedangkan Ida meringik kalau memeknya terasa nyeri.

Saya menebak bisa jadi memek Ida yang baret sebab saya sangat dalam tadi membenamkan penisku. Ia mengambil sapu tangan handuknya serta melap celah memeknya. Nampak disana terdapat sedikit corak merah muda.

Saya kali itu mengakhiri game saat sebelum saya menggapai kepuasan. Saya terpaksa membopong kayu bakar Ida, sebab katanya ia agak sakit jika berjalan. Jalannya pada awal mulanya agak aneh, namun lama- kelamaan jadi wajar.

Lebih dari seminggu saya tidak mengulangi adegan menancapkan penisku, walaupun saya memiliki kemauan kokoh. Ida beralasan memeknya nyeri.

Bisa jadi 10 hari setelah itu kesimpulannya Ida ingin kembali melaksanakan adegan itu. Penisku agak gampang dimasukkan ke memek Ida, walaupun Ida mengernyit masih agak sakit katanya. Tetapi saya merasa kenikmatan luar biasa kala penisku terasa dicengkam oleh memek Ida. Saya melaksanakan gerakan maju mundur berulang kali hingga kesimpulannya puas. Penisku hingga melemah di dalam memek Ida.

Sehabis dekat 5 kali game pada hari- hari selanjutnya kesimpulannya saya lebih gampang memasukkan penisku ke memek Ida. Nyatanya penisku lebih nikmat bila dijepit memek Ida daripada cuma digenggam- gengam.

Saya jadi terbiasa melaksanakan persetubuhan dengan Ida serta kesimpulannya jadi kecanduan. Ida juga tampaknya telah mulai menikmati persetubuhan sebab pantatnya bergoyang- goyang kala saya tusuk dengan penisku. Kami umumnya melaksanakan hingga 2 ronde di dalam hutan. Apalagi malam- malam kami melaksanakan lagi di bale- bale balik rumah yang hitam.

Kami merahasiakan ikatan kami itu, walaupun saya rasanya mau menggambarkan pengalamanku yang menyenangkan kepada teman- temanku. Tetapi saya khawatir ketahuan, sebab teman- temanku dapat saja tidak melindungi rahasia itu.

Dekat setahun setelah itu keluarga Ida pindah ke kota, sehingga saya kehabisan patner. Namun saya dapat membujuk sahabat cewekku yang lain buat melaksanakan ikatan itu. Rita yang tubuhnya lebih besar dari Ida sukses saya setubuhi. Ia mulanya merasa sakit, tetapi lama kelamaan ia pula dapat menikmati semacam halnya Ida.

Dari pelajaran hayati saya mengenali setelah itu kalau bila mani masuk ke dalam memek wanita dapat menimbulkan kahamilan, saya setelah itu menghalangi tidak melepas spermaku, kala sesuatu kali saya mulai mempunyai mani.

Terdapat dekat 3 wanita yang telah kusetubuhi di kampungku hingga saya kesimpulannya meneruskan sekolah di kota meneruskan SMA.
AGEN POKER QQ