AGEN POKER QQ
Milepoker
CUCUPOKER

SEKS BERSAMA ISTRI MUDA

BERITASEX- Kali ini menggambarkan pengalaman Sex dari seseorang Mahasiswa yang sebut saja namanya Reno, Reno yang menemukan kenalan seseorang Bunda muda menawan serta hot di kereta api, sungguh

beruntung sebab Reno dapat menyetubuhi Bunda Muda itu didalam wc kereta pada hari itu pula. Ingin ketahui kelanjutan ceritanya, Langsung aja ayo baca serta ikuti baik baik cerita berusia ini.

Saya merupakan seseorang Mahasiswa disalah satu akademi besar Di
Yogyakarta, domisili asli ku dari Surabaya. Sebut saja namaku Reno, usia 21 tahun, besar tubuh kisaran 178 centimeter serta berat tubuh 75 kilogram. Dari perwakanku yang cukup sempurna ini, bagi sahabat serta para mantanku ini saya tercantum pria yang sangat menarik sebab memiliki wajah tampan serta tidak mebosankan.

Tidak hanya itu kata mereka saya pula memiliki watak yang Friendly serta ramah. Dari sedikit cerminan tentangku bisa jadi para membaca telah dapat membayangkannya. Lanjut kecerita. Pada hari minggu dini bulan tahun 2016, dikala itu saya lagi menunggu kereta exekutif yang hendak saya tumpangi buat kembali ke Yogyakarta, sebab pada besok hari tepatnya hari senin saya wajib kembali kuliah.

Sehabis sebagian waktu saya menungu kereta, pada kesimpulannya kereta tiba serta saya lekas naik ke kereta. Dekat 10 menit kereta menyudahi, tidak lama setelah itu kereta- pun berangkat. Sehabis saya duduk aku- pun lekas tidur sebab tubuhku terasa letih akibat tidur sampai larut malam semalaman bersama sahabat- sahabatku. Sehabis sebagian dikala saya tertidur, pada kesimpulannya kaupun terbangun sebab merasa kereta lagi menyudahi di salah satu stasiun.

Kala itu naiklah penumpang pendamping suami istri yang masih muda beserta anak- nya yang masih kecil, kira- kira usia 2 tahunlah. Sejenak saya terpana memandang penumpang itu, sebab Bunda muda menawan tetapi suaminya biasa- biasa saja, dalam hati saya mengatakan, kog dapat ya laki- laki seperti giru dapet istri yang luar biasa menawan serta semok seperti gitu.

Si istrselain menawan ia pula besar serta bertubuh sintal, so wow deh pokoknya.

Sangat betul- betul luar biasa bunda muda itu, terlebih kala saya memandang buah dada serta pantanya, beuh mantap guys. Kala itu Bunda muda itu menggunakan celana panjang ketat serta kemeja panjang ketat yang terlihat indah sekali ditubuhnya. Tidak lama setelah itu merekapun mulai duduk. Tidak kusangka nyatanya letak bangku mereka dapat berdekatan dengan sofa yang saya tempati, rejeki nih, ucapku dalam hati.

Tidak lama sehabis mereka duduk, kereta- pun berjalan kembali. Kira- kira sehabis 30 menit kereta berjalan, suami serta anak bunda muda itupun terlelap. Sebab Bunda muda itu tidak tidur, hingga dikala itu aku- pun memberanikan buat menyapa serta membuka percakapan denga perempuan itu,

“ Ngomong- ngomong tujuan Mba’ ingin kemana?,” ucapku berbasa- basi.

“ Oh aku ingin Jogja dek, aku ingin jenguk mertua aku yang lagi sakit dek. Adek sendiri ingin kemana?,” ucapnya, setelah itu bertanya kembali padaku sambil tersenyum menawan.

“ Aku ingin ke Jogja pula Mba’, soalnya esok aku wajib kuliah hhe. Oh iya nama Mba’ siapa? perkenalkan nama aku Reno,” ucapku sambil mengulurkan tangan.

“ Oh adek ini mahasiwa. Namaku Fera Dek, suamiku Rehan serta nama anakku Rafael,” ucapnya, sambil menyongsong tanganku buat berjabat tangan.

Tidak lama sehabis itu, percakapan kamipun mengalir kurang lebih satu jam. Jujur saja saya ini tercantum orang yang pandai bicara serta dapat membuat seorang yang baru tahu denganku merasa aman denganku, hhe. Apalagi Mba’ Fera pernah tertawa terbahak- bahak sebab saya sedikit ngebanyol. Tidak kusangka Mba’ Fera ini orang- nya terbuka serta Friendly semacam saya.

Apalagi pula, kala canda’ an- ku mulai menjurus kearah sex ia tidak marah, malahan ia membalas dengan candaan yang lebih menjurus lagi. Bener- bener nih Bunda muda hot banget. Dalam percakapan kami, sesekali mataku melirik belahan buah dadanya yang sedikit nampak dari celah kemejanya yang tanpa ia sadari 1 kancingnya terbuka di bagian buah dadanya.

Dikala itu saya merasa Mba’ Fera mulai salah terangsang dengan candaanku. Saya mengatakan semacam itu sebab saya memandang posisi duduknya mulai gelingsutan tidak jelas kala saya bertanya tentang gimana metode mengasyikkan perempuan di ranjang. Dari jawaban- jawaban seputar sex dari Mba’ Fera, nampaknya ia buka jenis perempuan yang suka dengan metode sex anal serta oral sex.

Mba’ Fera dikala itu berkata telah sebagian kali mempraktekan bermacam posisi sex kecuali metode sex anal serta oral sex dalam 3 tahun pernikahanya itu. Dikala itu pembicaraan kami- pun terpaksa terputus sebab Mba’ Fera permisi ke kamar kecil. Kala Mba’ Fera mengarah kekamar mandi, seketika otak mesum- ku timbul kala Tadinya saya telah ketahui jika kunci kamar mandi itu rusak, sebab dikala kereta menyudahi saya pernah buang air kecil di wc kereta itu.

Dikala itu Mba’ Fera- pun bergegas berangkat kekamr kecil, serta aku- pun membuntutinya. Saat ini sampailah saya didepan wc itu. Saya yang telah terletak didepan wc itu, memandang nampaknya Mba’ Fra tidak siuman kalau pintunya tidak terkunci serta agak terbuak sedikit. Daat itu saya, elihat Mba’ Fera dengan santainya melepas celananya sampai bagian lutut serta dikala itu saya posisi ia membelakangiku.

Kala memandang Mba’ Fera yang separuh telanjang itu, dengan seketika aku- pun terangsang berat. Dengan cepatnya lekas saya membuka pintu kamar mandi serta menyelinap ke wc itu. Sehabis terletak dalam kamar mandi itu saya langsung membekap mulutnya dengan tangan kiriku, sebaliknya tangan kananku memegangi tangan Mba’ Fera yang hendak menaikan celana dalam- nya. Setelah itu saya mengatakan,

“ Mba’ ini saya Reno, tolong jangan teriak yah!!! saya mohon Mba’, saya cuma mau Mba’ mengarahkan saya gimana metode memuaskan perempuan dalam perihal sex,” ucapku sembari menampakkan wajah memelas.

Pada awal mulanya ia pernah ingin berontak serta menggelengkan kepalanya, tetapi sebab saya si penahkluk perempuan, dikala itu- pun pada kesimpulannya Mba’ Fera menerima permintaanku. Yang membuat saya hebat kala itu saya dapat membuat mataku sendiri berkaca- kaca semacam orang mau menangis, apalagi saya berpura- pura menangis terisak dididepan Mba’ Fera.

Memandang Mba’ Fera telah menyetujui permintaanku, akupun dengan cepatnya langsung membuka resletingku.

Kemudian aku- pun mnegeluarkan Torpedoku dari sarangnya dari selah resleting yang sudah saya buka tadi. Buat dimensi Torpedoku memanglah biasa- biasa saja, dengan panjang 15cm serta diameter 3 centimeter tetapi lumayanlah jika buat wanita lokal, hhe. Sehabis itu Mba’ Fera- pun mengatakan,

“ Bailah Reno Mba’ hendak mengajakan kalian, ngomong- ngomong Reno udah sempat ciuman belum?,” tanyanya padaku.

“ Terima kasih ya Mba’, serta aku udah sempat ciuman Mba’,” ucapku berterima kasih sambil masih menggukan wajah memelasku.

“ Yaudah sekrang kalian coba cium saya Mba’,” ucapnya.

Tanpa buang waktu aku- pun mulai memeluknya serta menciumnya. Pada awal mulanya Mba” fera tidak begitu bergairah, tetapi sehabis lidahku berupaya masuk kedalam mulutnya dia- pun membalas dengan sangat kasar serta liarnya,

“ Ciuman kalian Reno cukup pula yah Ren,” ucapnya menghentikan ciuman sejenak serta saya tersenyum berpura- pura malu.

“ Saat ini kalian coba buat saya terangsang sebisa kalian Ren, tetapi hingga hingga leher aja yah, jangan lebih,” ucapnya.

Mendengar ucapanya itu aku- pun bahagia sekali, rasanya semacam menemukan emas 2 kilogram para pembaca, hahha. Setelah itu aku- pun mengawali ciumanku dari telinganya, lidahku yang liar, saat ini mulai menggerayangi serta menciumi bagian balik kuping Mba’ Frera,

“ Ouhhhh… Sssss… Aghhhh…,” desah Mba’ Fera kala ciumanku mulai berpindah ke lehernya.

Dikala itu saya menjilat serta mencium leher putih- nya yang harum itu,

“ Oughhhh… lezat Ren, Sssss… Aghhhh… Euummmm… terus Ren… Ughhhh… jangan di cupang ya Ren… Sssssshhh…,” ucapnya berbisik.

Aku- pun menuruti perkataan Mba’ Fera, saya ketahui jika hingga saya meninggalkan sisa cupangan dilehernya, bisa- bisa Mba’ Fera ketahuan suaminya. Kemudiana aku- pun berupaya bergerilia dengan memasukan tanganku kedalam bajunya dikala kedua tangannya terangkat memeluk leherku. Nmapaknya Mba’ telah terlambat buat menolak perlakuanku itu. Sebab dikala itu kedua tanganku telah masuk kedalam pakaian serta meremas- remas buah dadanya dari luar BH.

Yang dapat ia jalani cumalah mengerang serta mendesah sebab kuserang leher serta kedua buah dadanya secara bertepatan,

“ Oughhh… Reno kalian bandel ya… Ssss… Aghhhh…,” ucapnya tanpa penolakan sebab nampaknya ia telah terangsang berat.

Tan[a menanggapi akupun lekas mengangkut bajunya hingga sebatas leher saja, sehabis terangkat saat ini nampaklah 2 gunung kembar yang masih terbungkus Bra. Sangat beruntungnya saya sebab kancing Bh- nya terdapat di depan. Sekilas kulihat ukurannya 34 B, Beuhh… mantap kawan. Dengam cekatan setelah itu aku- pun membuka kancing Bh- nya, saat ini nampaklah buah dada yang montok serta putih itu. Tanpa buang waktu, akupun setelah itu mengkulum puting susu kanan- nya serta yang kiri saya plintir- plintir,

“ Ssssss… Aaaaaaahhhh… Eummmm… Ren… kalian apakan putingku… Aoghhhh…,” desah- nya sembari bersandar di pintu wc itu.

“ Sssss… Geli Ren… Aghhhhh… Ren lumayan Ren… Oughhhh… lezat sekali Ren… Aghhh…,” racau- nya kian keras.

Dikala itu sebab saya khawatir terdapat yang mendengar skandal kami, dikala itu aku- pun mencium bibir Mba’ Fera sambil tangan kananku meremas buah dada kanannya serta tangan kiriku mengelus kewanitaan- nya yang nyatanya telah becek. Dikala itu kedua tangan Mba’ Fera tidak berdaya sebab terjepit punggungnya sendiri, lagi badan Mba’ Fera tidak dapat bergerak sebab tertindih tubuhku serta terhimpit pintu Wc.

Tetapi badannya terus menjadi menggelinjang kuperlakuin semacam itu. Tidak lama setelah itu kemaluan Mba’ Fera kian lembab, disini saya lagi- lagi memasang perangkap, sejenak kuhentikan cumbuanku sampai Mba’ Fera merasa canggung,

“ Hlo kok menyudahi Ren, mari terusin dong, mbahbudah lezat nih, nanggung banget nih rasanya, buwat saya orgaseme dong!!!” ucapnya.

“ Iya Mba’, tetapi sekrang saya masukin ya kontol saya, soalnya dari tadi udah tegang banget nih Mb’,” rayuku.

“ Jangan Ren, ingat Ren saya udah bersuami…,” ucapnya sedikit menolak.

“ Yaelah Mba’ hanya digesek- gesekin aja kog Mba’, saya janji tidak bakal saya masukin ke Memek Mba’, akukan pula keluar Mba’, Boleh ya Mba’ Please…!!!,” rengekku sembari mulai kembali membelai- belai buah dadanya serta tanganku satunya mengelus- elus Torpedoku yang sedari tadi menganguk- angguk sebab telah tegang.

Menemukan serbuan psikologis semacam itu selalu kesimpulannya Mba’ Fera- pun luluh,

“ Okey, tetapi janji yah hanya digesek- gesek aja, tidak lebih…,” pintanya sembari kududukkan ia ke kloset.

“ Iya Mba’ saya janji, makasih ya Mba’ Fera sayang,” ucapku serta kukecup pendek bibirnya sembari ku posisikan tubuhku sedemikian rupa sampai penisku terhimpit diantara pangkal pahanya persis di mulut kewanitaan- nya.

Coba bayangin para pembaca, saat ini posisi kami duduk berhadapan serta saya nampak semacam memangku Mba’ Fera serta kakinya memeluk pinggangku lagi badan kami semacam berpelukan. Setelah itu aku- pun mulai menggoyang pantatku sehinnga kemaluan kami bergesekan. Perihal ini membuat kami bersama merasakan nikmat. Tidak kurang ingat kami senantiasa berciuman serta silih meraba. Dikala kembali kuserbu lehernya, mb ak ani mulai mendesah serta merancau lagi.

Desahannya kian kerap dikala kumulai menggesek dengan kilat. Perihal ini membuatku terus menjadi terangsang, rasanya saya mau sekali lekas memasukkan penisku kedalam hangatnya liang senggam kepunyaan Mba’ Fera. Dikala asik silih menggesek sampai kurasakan cairan kewanitaan- nya kian membanjiri penisku, tanpa Mba’ Fera sadari kumasukkan penisku secara tiba- tiba serta kilat sampai mentok.

Oughhh… walaupun telah sempat melahirkan tetapi kewanitaan- nya masih ketat menjepit penisku. Kelihatannya leher rahimnya dangkal, buktinya pangkal penisku masih diluar dekat 2 centimeter dikala kurasakan ujung penisku membentur bagian terdalam kewanitaan- nya,

“ Sssssss… Aghhhh… kog dimasukin Ren?? buruan cabut Ren!! ingat Ren saya telah bersuami,” ucapnya.

Saatb itu saya tidak menghiraukannya, apalagi saya melanjutkan dengan terus menggonyang pantatku sehingga penisku mulai bergerak menikmati jepitan kokoh, hangat serta lembab kewanitaan- nya sembari menciumnya supaya tidak dapat berteriak. Posisiku yang sedikit menindih Mba’ Fera, perihal itu buatnya tidak dapat berdaya serta cuma dapat pasrah.

Pada awal mulanya Mba’ Fera terus meronta, tetapi sebab kondisinya yang mendekati orgasme dikala kumasukkan penisku membuat Mba’ Fera kesimpulannya menyerah serta malah menikmati goyanganku. Saya goyangkan pantatku dengan semangat dengan sebagian alterasi goyangan. Kadangkala maju mundur, kadangkala kiri kanan, kadangkala memutar. Perihal ini buatnya terus menjadi melayang,

“ Oughhh… Ren… kalian apakan Memeku, lezat sekali Ren… Aghhh… Sssss… Ren, saya udah tidak tahan Ren, saya ingin keluar Ren…,” ucapnya.

“ Keluarin saja Mba’ Fera sayang… Oughhh… kewanitaan Mba’ lezat sekali…. Ssssss… Aghhh” pujiku sembari memesatkan goyanganku.

“ Ren… saya keluar, Aghhhhhhhhhhh….,” desahnya menikmati orgasme panjang yang dialami.

“ Syuuuurrr…….,” terasa penisku merasakan siraman lendir kawinya.

“ Ren, nikmat sekali bercinta denganmu, makasih ya sayang, baru kali ini merasakan orgasme yang luar biasa, terus cerah saja suamiku cuma hirau dengan dirinya sendiri. Oh iya kalian belum keluar ya?,” ucapnya sembari kembali menciumku.

“ Sebentar lagi Mba’… masih bolehkan saya menggenjot memek Mba’?,” tanyaku.

“ Boleh dong sayang, kamukan telah membuatku melayang, saat ini giliran kalian menikmati tubuhku semaumu, tetapi saya yang diatas ya Ren,” ucapnya sambil berubah posisi.

Saat ini posisi sex kami WOT( women on toP), saat ini Mba’ Fera duduk dipangkuanku serta letaknya berhadapan denganku,

“ Saat ini supaya Mba’ yang puasin kalian sayang, Reno haus tidak??? ingin minum Asi??,” tanyanya sembari menyodorkan buah dadanya buat kukenyot lagi sambil mulai menggoyang pantatnya maju mundur.

Nyatanya Mba’ Fera membalas perlakuanku kepadanya ialah dengan kardang merubah arah goyangan pantatnya. Saya cuma menikmati itu seluruh sembari menjilati serta ku kenyot buah dadanya dan mendesah sesekali di telinganya. Perihal ini membuat Mba’ Fera kian bergairah serta kembali terangsang,

“ Oughhh… Ren, kontolmu lezat sekali… Ssssss… Aghhhh…,” racaunya.

“ Memek Mba’ pula enak… Sssss… Aghhh… bentar lagi saya ingin keluar Mba”… Aghhhhh…” ucapkuku yang disambut dengan menggilanya goyangan Mba’ Fera.

Tidak lama setelah itu aku- pun nyaris menggapai klimaks- ku, serta dikala itu Mba’ Fera pula merasakan perihal yang sam. Nampaknya Mba’ Fera hendak mendapatka orgasme keduanya, sebab dikala itu kewanitaan- nya kian menjepit penisku serta desahan- nya kian kerap saja, serta,

“ Ren… saya mau keluar lagi, Oughhhh…” ucapnya.

Baru saja Mba’ Fera mengatakan semacam itu, seketika kurasakan kejantananku berdenyut denyut semacam hendak terdapat yang keluar dari dalam kejantananku,

“ Mba’ saya keluar Mba’, Crotttttt… Crotttttt… Crotttttt… Aghhhhhhhhh,” desahku mengiringi muncratnya spermaku kedalam liang senggama- nya.

Merasakan semburan lahar panasku, tidak lama setelah itu Mba’ Fera- pun pula orgasme,

“ Saya pula keluar sayang, Aghhhhhhhhh….” desah Mba’ Fera.

Sehabis kami memperoleh kimaks kami, saat ini kami- pun lekas kembali berciuman dengan rakus sembari menikmati orgasme berpelukan. Sepanjang sebagian dikala kami terus berciuman sampai kesimpulannya membebaskan pagutan mesra kami. Mba’ Fera berbisik,

“ Terima kasih ya Reno sayang, kalian telah memberiku nikmatnya sex yang belum sempat kudapatkan dengan suamiku,” ucapnya.

“ Iya Mba”, saya pula terima kasih sebab Mba’ telah membagikan serta mengarahkan sex kepadaku, Oh iya Mba’ tadikan saya keluarin didalem, nanti jika Mba’ berbadan dua gimana???,” tanyaku ragu.

“ Udah kalian tenag aja Ren, saya lagi tidak produktif kog, lagian jika saya berbadan dua kalian tidak butuh kuatir, ka saya telah bersuami…hhe…,” ucapnya dengan santainya.

Saya Lega rasanya mendengar perihal itu sampai akupun tersenyum serta membalas dengan meremas gemas buah dadanya sejenak. Setelah itu dikala itu kami cepat- cepat merapikan baju serta keluar dari kamar mandi secara bergantian supaya tidak terdapat yang curiga. Sehabis itu kemudian kami- pun duduk kembali di sofa tiap- tiap. Dikala itu suami serta anaknya masih tertidur pulas sementara itu dikala itu kulihat telah merambah kota Yogyakarta.

Saat sebelum kami berpisah, Mba’ membagikan nomer handphone- nya kepadaku serta mengatakan,

“ Kapan- kapan kita ulang lagi ya Ren,” ucapnya sambil mengedipkan mata.

Dikala itu saya cuma mengganguk serta tersenyum. Sehabis kereta menyudahi kami- pun berpisah di stasiun kota Yogyakarta. Sangat betul- betul beruntung sekali saya dikala itu, sangat sensasi yang luar biasa sebab saya dapat brsetubuh dengan bunda muda secantik serta seliar itu di kereta api.
AGEN POKER QQ