“ Aku perhatikan hanya kamu kanak- kanak muda asli wilayah mari saja yang suka balapan liar. Apa udah gak sayang sama nyawa kamu..?
Dokter muda itu masih terus berceloteh. Yoga berupaya senantiasa cool dengan celotehan pedas itu. Jika diikutkan perasaan, hatinya memanglah panas dihina bergitu. Tetapi sebab tubuhnya sakit serta lutut dan sikutnya tengah dibalut dengan perban sebab terjatuh dari motor hingga ia mengambil perilaku diam.
Yoga teringat kejadian malam tadi dikala ia serta sahabatnya berlomba balapan motor liar di jalanan malam kota. Nasibnya malang sebab tergelincir di tikungan serta tubuhnya terhempas ke jalur aspal yang keras. Tubuh, lutut serta sikunya memar dan menghasilkan banyak darah. Nasib baik helm yang dipakainya tidak terlepas senantiasa melindungi kepalanya, jika tidak kepalanya bisa jadi dapat bocor.
Yoga memilah buat menemukan perawatan di suatu klinik dokter universal. Ia enggan ke rumah sakit sebab para suster di situ tentu hendak menyindir hobinya itu. Tetapi tidak disangkanya, di klinik dokter universal ini juga si dokter meyinggung- nyinggung hobinya itu. Dokter generasi Tiongkok muda itu sangat menawan serta Toge.. yupzz apalagi toket gedenya teramat sangat masih kenceng, maklumlah bisa jadi ia masih perawan. Dokter ini pantas jadi seseorang model, fikir Yoga.
“ Duduk, kamu sakit apa?” Tanya dokter muda itu.
Yoga berjalan lama- lama sembari memandang ke bilik di balik dokter yang mengenakan pakaian dokter corak putih. Di dalam suatu figura nampak ijazah dokter ini. Dokter. Sinta Angeline Chie.
“ Aku sakit di mari dokter,” jawab Yoga malu sembari menampilkan selangkangannya.
“ Memangnya mengapa?” tanya si dokter.
“ Terjepit resleting dokter,” jawab Yoga terputus- putus menahan malu.
“ Coba kamu buka celananya serta tiduran di situ,” sembari tangannya menampilkan suatu tempat tidur kecil yang dijadikan tempat pengecekan.
Yoga membuka celana yang dipakainya serta tiduran di tempat tidur pengecekan semacam yang ditunjukan oleh sang dokter Tionghoa tersebut.
Dokter. Sinta mengecek sembari memegangi batang kontol Yoga dengan tangannya yang terbungkus sarung tangan karet.
“ Ini salah kalian sendiri. Jika saja kalian tidak membuang kulit yang membungkusi kepala penismu ini pasti tidak hendak begini jadinya.” Dokter. Sinta bersuara sembari mengelusi kepala licin kontol Yoga yang baret.
Yoga berfikir. Salahkah saya sebab saya disunat. Dokter Tiongkok ini menyalahkan saya sebab kulit kulupku sudah dibuang.
“ Kamu tidak tau kan, kulit kulup berperan buat melindungi kepala penis. Jika kulupnya dibuang itu emangnya buat apa?” Dokter. Sinta masih mengomel.
“ Aku suka perempuan- perempuan kamu, kepala mereka ditutup dengan baik. Tetapi aku tidak suka penis kamu, kulit penutup kepala malah dibuang.”
Yoga sangat geram dikala kontolnya dihina semacam itu oleh si dokter. Tetapi perasaan marahnya tidak ditunjukkan sebab lukanya lagi ditilik. Jika gak dapat nahan emosi udah diterjang dokter Tiongkok itu. Malunya terus menjadi jadi dikala si asisten dokter tersebut senyum- senyum kala Dokter. Sinta terus- terusan mengomel.
“ Susi! Jika Suami kalian disunat gak?”
“ Enggak, dokter,” jawab Susi yang nampak dari penampilannya berasal dari Papua.
“ Kalian suka yang disunat ataupun gak disunat?” tanya Dokter. Sinta lagi.
“ Aku tidak permasalahkan itu dokter. Asalkan kontol itu dapat bangun lumayan keras serta dapat memuaskan aku.” Jawab Susi ringan.
Yoga geram. Dokter ni ingin mengobatinya yang lagi kesakitan ini ataupun malah ingin mengobrol dengan asistennya.
“ Aku jika nikah nanti ingin seleksi yang tidak disunat,” Dokter. Sinta berceloteh tanpa rasa malu kepada Yoga yang lagi dirawatnya. Ataupun dokter amoy ini memanglah terencana mau memojokkan Yoga.
“ Jika nyatanya ia disunat kemudian gimana dokter?” tanya Susi.
“ Saat sebelum dinikahi, aku tentu hendak cek kontolnya terlebih dahulu. Aku butuh uji keperkasaannya.”
“ Dokter tidak permasalahan jika nanti dikala malam awal dokter telah tidak virgin lagi?”
“ Saat ini juga aku telah tidak virgin.” Oceh mulut tipis dokter muda itu.
Yoga cuma diam saja di atas ranjang pengecekan. Perasaan geramnya masih bersisa. Rasa malu serta terhina timbul sejauh dokter bermata sipit itu berceloteh menyangka rendah kontol miliknya. Si dokter terus menyapu cairan obat ke bagian kepala kontol yang terluka. Yoga merasa pedih kala obat diusapkan. Sensasi geli pula terdapat kala kapas obat merayap di kepala kontolnya.
“ Okay, dah berakhir. kontolmu ini berdimensi kecil sekali. Tidak terdapat wanita yang suka.” Pernah pula dokter muda ini menyepet Yoga dengan sinis.
Emosi Yoga kembali tersulut bara api. Ngomongnya sih pelan tetapi dalem… Bisa jadi jika ia tidak lagi sakit waktu itu pula dokter Tiongkok itu hendak diperkosanya. Perkata dokter tersebut melukai perasaannya. Yoga merasa terhina.
“ Saya merasa terhina dengan dokter haram sialan itu.” Yoga menggambarkan peristiwa yang menimpanya kepada Reza kawannya seminggu sehabis pengecekan.
“ Kemudian saat ini kalian ingin mengapa?” tanya Reza.
“ Saya ingin balas dendam, supaya ia rasakan batang kontolku ni,” Yoga masih menaruh amarah.
“ Kau ingin turut saya?” tanya Yoga.
“ Bolehlah, saya mau menjajal liang bool tuh amoy.”
Jam 10 malam itu Yoga serta Reza lagi menunggu di depan klinik Dokter. Sinta. Satu persatu asisten dokter tersebut meninggalkan klinik. 10 menit mengamati munculah Dokter. Sinta. Ia lagi memegangi kunci buat menutup kliniknya. Kemudian dengan kilat Yoga serta Reza menerobos serta memegangi si dokter muda dari balik. Sembari mulutnya dibekap tubuh dokter tersebut didorong masuk ke dalam klinik.
Yoga dibantu Reza menarik dokter amoy tersebut ke dalam ruang cek penderita. Lampu dinyalakan cerah serta dokter tersebut dibaringkan di atas tempat tidur buat mengecek penderita. Yoga menghasilkan pisau kecil yang ditaruh dalam sakunya serta ujungnya dirapatkan ke pipi licin si dokter.
“ Jika kalian menjerit pisau ini hendak menoreh pipimu yang menawan ini.” Yoga berikan ancaman kepada Dokter. Sinta.
“ Jika ingin selamat simak saja perintah kami,” sambung Reza.
Dengan penuh ketakutan Dokter. Sinta menjajaki saja ancaman mereka tanpa berupaya melawan. 2 orang laki- laki lokal yang berbadan perkasa ini dapat melaksanakan apapun kepada dirinya. Yoga memegang erat paha Dokter. Sinta yang mengenakan rok pendek bercorak gelap. Dokter. Sinta cuma memejamkan matanya dikala kancing bajunya di copot satu persatu.. sampai tampaklah toket gede dokter amoy itu.
Kemudian rok mininya yang bercorak gelap dinaikan jemari Yoga keatas. Airmata mulai jatuh keluar dari kelopak matanya dikala Yoga setelah itu menanggalkan rok yang dipakainya itu sehingga menunjukkan paha serta batang kakinya yang amat putih tetapi memeknya masih di bungkus celana dalam bercorak cream. Yoga menjilati paha dokter amoy itu sebab terangsang menikmati panorama alam indah di hadapannya.
“ Minggu kemudian kau menghina burungku. Kau bilang burung bersunat kurang baik rupa. Kau bilang lagi burungku kecil, tidak terdapat wanita ingin. Saat ini saya ingin kau rasakan burung milikku ini.”
Dengan perasaan yang masih khawatir Dokter. Sinta mulia teringat pada lelaki di hadapannya. Dokter. Sinta masih ingat pemuda yang mengangkang serta dirawatnya disini sebab kepala penisnya terjepit resleting. Dokter. Sinta kemudian mulai menyesal kerana sudah menghina pemuda ini. Tidak disangkanya pemuda ini berdendam kepadanya.
Kemudian Dokter sinta disuruh berdiri, sehabis berdiri di doronglah dokter sinta ke tembok, sampai dia terpojok di tembok itu sehabis itu dibukalah pakaian dinas dokter Sinta yang bercorak putih itu… serta saat ini dokter sinta cuma menggunakan Celana Dalamnya yang bercorak cream, ia cuma dapat pasrah bersender di tembok sembari menutup wajahnya.
Kenudian dokter sinta kembali di baringkan di tempat tidur tadi serta Kesimpulannya cuma celana dalam Dokter. Sinta yang bercorak cream itu yang menutupi badan mulusnya. Yoga juga menciumi dari ujung kaki sampai hingga ke celana dalam Dokter. Sinta.
Mengeliat- geliat lah Dokter. Sinta diperlakukan begitu. Yoga setelah itu menarik turun celana dalam Dokter. Sinta serta menampakkan gundukan memek putih yang tertutupi dengan bulu- bulu halus corak gelap serta amat mennggairahkan.
Yoga juga terus memusatkan wajahnya ke celah belahan memek dari Dokter. Sinta serta menjilat- jilatnya dengan penuh nafsu. Mengeliat- ngeliat Dokter. Sinta diperlakukan begitu. Memeknya terasa geli dijilati Yoga. Walaupun juga tanpa kerelaan tetapi lidah Yoga yang menyiksa kelentitnya membuat nafsunya membara pula. Sembari menjilat memek Dokter.
Sinta, tangan Yoga tidak henti- henti meraba- raba paha serta segala badan Dokter. Sinta. Dokter. Sinta menjerit- jerit kecil dikala Yoga menghirup biji kelentitnya yang terasa nikmat. Terangkat- angkat pantat Dokter. Sinta menahan cobaan tetapi nikmat.
Yoga tidak hirau dengan memek sang wanita sipit yang bau Air berkemih itu. Bisa jadi Dokter. Sinta tidak cuci memeknya sehabis berkemih. Yoga mulai mengganas serta mau menggarap bagian atas badan Dokter. Sinta pula.
Bibir Dokter. Sinta saat ini jadi mangsa ciuman Yoga serta jari- jemarinya meremas buah dada toge nan padat kepunyaan Dokter. Sinta. Nampak pipi Dokter. Sinta yang lembut serta putih itu berganti jadi kemerah- merahan kelika Yoga terus menjadi mengganas. Yoga mulai membuka baju serta celana jeansnya. Yoga juga menanggalkan celana dalamnya serta menghasilkan batang kontolnya yang sudah lama membeku. Batang kontol sejauh 6 inci itu mengganguk- angguk menunggu mangsanya.
“ Jangan… tolong jangan lanjutkan…, aku memohon maaf,” kata Dokter. Sinta meminta belas kasihan.
“ Telah terlambat kau memohon maaf. Saat ini kau rasakanlah kontol yang telah disunat ku ni.” Yoga tertawa kecil.

Yoga mengurut batang kontolnya. Helm bundar corak coklat tua itu mengkilat. Terencana didekatkan ke muka amoy menawan itu… Dokter. Sinta tidak menyangka batang penis kecil serta pendek waktu ia cek minggu kemudian bisa berkembang sampai sebesar itu.
“ Sekali kau berupaya kontolku yang udah disunat ini, kalian hendak ketagihan. Rasakan sensasi serta kenikmatannya.”
Yoga terus mengangkangkan Dokter. Sinta yang tidak berdaya itu kemudian nampak lubang memeknya terbuka lebar serta siap buat digarapnya. Yoga tidak menunggu lama lagi.. yogapun menusukkan batang kontol yang sempat dihina si dokter Tiongkok ke dalam liang memek Dokter. Sinta yang masih kecil itu. Yoga merasakan kenikmatan yang tidak terhingga kala batang penisnya masuk menerobos ke dalam memek sang amoy. Dokter. Sinta cuma menutupi wajahnya.“ Jleb- jleb- jleb” blebes.. bunyi memek kepunyaan Dokter. Sinta digenjoti Yoga dengan penuh nafsu.
Reza yang sebelumnya cuma menyaksikan mulai beraksi sebab nafsunya pula turut membahana badai, tidak hanya itu sebab reza pula kerap membuka web beritasex jadi nafsunya terus menjadi beringas. Toket kepunyaan perempuan Tiongkok yang sintal itu diremas- remasinya.
Ketiak licin dokter amoy itu dicium serta dihirupinya. Lumayan wangi ketiak dokter muda ini. Dokter. Sinta kegelian dikala lidah Reza mulai bolak- balik di kulit ketiaknya yang licin.
Yoga meneruskan aksinya. Batang kontolnya ditarik dari lubang memek Dokter. Sinta. Diangkatnya tubuh dokter muda itu serta diletakkan di lantai. Ditunjukan dokter amoy itu biar merangkak. Kontolnya yang basah dengan lendir memek Dokter. Sinta didorongnya masuk dari balik. Dokter. Sinta cuma sanggup mengerang. Terayun- ayun toketnya yang bergantung. saat ini mereka melaksanakan Doggy style
Reza yang mengamati saja tingkah laku Yoga serta Dokter. Sinta tidak bisa lagi menahan nafsunya. Celananya dipelorotkan serta kontol miliknya yang sedikit lebih besar dengan kepunyaan Yoga berdiri mengencang dengan keras. Kontol itu dipaksakankan masuk ke mulut Dokter. Sinta.
“ Saat ini hirup pula kontol yang udah sunat milikku. Nanti pasti kau hendak merasakan enaknya,” usik Reza sembari memusatkan kontolnya yang besar serta panjang itu ke muka Dokter. Sinta. Dokter. Sinta cuma sanggup memandang tanpa berani melawan.
“ Buka mulutmu serta sedotilah, tunggu apa lagi,” perintah Reza dengan suara keras.
Dokter. Sinta membuka mulut tanpa energi serta mulai mengecapi kepala licin wujud helm jerman menerobos ke mulutnya. Dokter. Sinta menghirup serta mengemut batang kontol yang besar sampai Reza mengerang- ngerang keenakan.
Lama- kelamaan Dokter. Sinta sudah keletihan serta cuma sanggup menuruti saja perlakuan Yoga serta Reza kehadapnya. Kesimpulannya Dokter. Sinta tidak sanggup bertahan lagi dengan genjotan dari kontol Yoga serta ia juga sudah basah berkeringat sebab nyaris klimaks. Mata Dokter. Sinta nampak amat kuyu serta keletihan sedangkan buah dadanya mengencang tajam sebab merasakan orgasme yang amat hebat, maklumlah kali awal menurutnya dientot oleh lelaki yang bersunat. konto yang tadinya dianggapnya tidak menarik nyatanya terasa sangat hebat.
Kesimpulannya Dokter. Sinta klimaks serta air jus memeknya keluar pula dengan banyaknya serta nampak meleleh pada liang memeknya. Kali awal Dokter. Sinta menemukan orgasme dari persetubuhannya dengan penis yang udah disunat. Tadinya sahabat lelakinya yang masih berkulup yang melayaninya ngentot. Mengerang hebat sang amoy menawan dikala ia hadapi klimaks. Menggigil tubuhnya merasakan kenikmatan yang amat sangat.
Yoga pula ikut orgasme menyusul si dokter dikala memandang amoy muda yang menawan yang digenjotnya itu klimaks serta ia meraung kokoh dalam orgasme sembari menembak- nembakkan air kejantannya ke dalam liang memek Dokter. Sinta. Wanita Tiongkok itu bisa merasakan cairan panas menerpa kencang ke rongga rahimnya. Pangkal rahimnya terkemut- kemut menyedot benih laki- laki pribumi yang amat banyak. Bisa jadi 2 buah zakar memiliki Yoga ngecrot disitu meluangkan segala amunisinya.
Reza pula tidak tertahan lagi dikala mulut mungil yang hangat itu membelai batang penisnya. Reza yang belum sempat merasakan kengahatan dari wanita tidak bisa bertahan lama serta menembakkan air maninya ke dalam mulut Dokter. Sinta. Dokter. Sinta dengan lemah menelan seluruh sperma dari kontol Reza. Terasa anyir tetapi ditelan pula.
“ Saat ini kau nikmati kontol yang kau hina. Kau bilang tidak mau kontol yang sunat. gimana rasanya?”
“ Enaak..” Dokter. Sinta menanggapi dengan perasaan malu.
Saat ini Dokter. Sinta mengakui batang penis laki- laki lokal kepunyaan 2 orang ini lebih nikmat dari batang sahabat lelakinya. Ia sudah salah sangka. Serta ia merasa bersalah sebab menghina kontol lelaki ini. Tetapi apabila dipikirkan terdapat pula hikmahnya. Ia bisa menikmati batang penis yang dipotong kulit penutupnya. Rasanya pula nikmat. Dokter. Sinta mulai berpikir buat menyuruh sahabat lelakinya dikhitan pula.
Reza serta Yoga menggunakan baju serta meninggalkan dokter Tiongkok tersebut terbaring kecapekan di lantai.
“ Tidak pernah saya merasakan memeknya amoy. Hisapannya tentu dahsyat, saya telah tidak tahan.” Reza meringik lama- lama.
“ Kau jangan pilu. Minggu depan kita garap lagi dokter Tiongkok tu.”
Yoga serta Reza tertawa berderai dalam mobil. Yoga serta Reza membuat rencana mereka berikutnya. Terlebih Reza bersikukuh mau menikmati pula memek kepunyaan amoy yang menawan itu. Kali ini mereka hendak mengajak seseorang sahabat dekat mereka yang pula mau merasai memek amoy yang ketat itu. Maklum saja 2 orang jejaka jones ini belum sempat merasai nikmatnya ngentot. Cuma nyabun serta coli saja yang mereka ketahui, itupun telah terasa nikmat yang tidak terhingga.
Kamis, 20 Februari 2020